Jumat, 12 Oktober 2012

Nyai Anteh dan Kedua Anaknya

Nyai anteh dan kedua anaknya

N
yai Anteh adalah seorang Janda tua yang memiliki 2 anak, anak pertama diberi nama Raden Tumenggung Krajan Bhakti, sedangkan yang ke dua diberi nama Raden Arjuna Krajan Bhakti, keduanya memiliki sifat yang jauh berbeda,  Raden Tumenggung memiliki sifat yang Rakus, tamak ,sombong dan Iri hati, sedangkan Raden Arjuna memiliki sifat Baik hati, ramah , sopan dan penolong.
Suatu hari, Nyai Anteh Memanggil Ke-dua anaknya untuk mengikuti sayembara yang diadakan oleh Raja di Kerajaan Batu Nggiling, “Raden tumenggung dan Arjuna anakku, kemarilah, ada yang ingin ibu katakan!”, Lalu, mereka berdua menghampiri ibunya, “Ada apa ibunda memanggil Arjuna?” sedangkan Tumenggung berkata ”Ada apa?!” “Ibunda hanya ingin memasukkan daftar nama kalian ke dalam sayembara yang diadakan oleh kerajaan Batu Nggiling, apakah kalian setuju?” “sayembara apa itu ibunda?” Tanya Arjuna ,”sayembara mendapatkan gelar tahta Pangeran di sana dan akan dinikahkan oleh Putri Firdaus, anak dari Raja Bisma.”lalu ke duanya mengangguk.
Malam hari sebelum Sayembara berlangsung,di keluarga Nyai Anteh, diadakan Makan Malam bersama. Tapi karena Tumenggung tidak ingin memiliki saingan saat  sayembara nanti, ia tidak makan malam pada Hari itu. saat jam 7, tumenggung ijin kepada ibunya dengan alasan ingin pergi ke rumah temannya Raden Wonolopo, padahal ia ingin pergi ke Dukun Mbah Marji untuk meminta pertolongannya membunuh adiknya sendiri yang lumayan berat menjadi saingannya saat sayembara nanti. Tumenggung diberi bubuk racun oleh Dukun itu, dan disuruh menaburkan ke minuman Arjuna saat sarapan besok, saat pulang ternyata adik dan ibunya sudah tidur , bubuk racun ini sebenarnya tidak membunuh secara langsung, akan tetapi sakit perut yang amat sangat selama 5 hari baru lama-lama perlahan-lahan akan meninggal.
Saat Pagi hari, Tumenggung bangun pertama kali dari ibunya dan adiknya, Arjuna. Ia lalu menaburkan bubuk Racun nya ke salah satu gelas minuman air putih di meja makan. Saat sarapanpun tiba, ia memberikan gelas yang ada racunnya tadi ke adiknya, Arjuna. Tetapi saat belum diminum Arjuna,Karena Tumenggung tidak sengaja
 kepedasan dan langsung merebut minuman Arjuna, karena minuman Arjuna lah yang paling dekat dengannya, air punya Tumenggung berada agak jauh dari tempatnya . saat itu juga Raden Tumenggung merasa sakit perut yang amat sangat, jadi, ia Tidak bisa mengikuti Sayembara tersebut, Arjuna juga tidak bisa karena harus mengobati penyakit kakaknya tersebut, tetapi, Nasi sudah menjadi bubur,sudah 4 hari kakaknya itu dilanda sakit perut yang takakan sembuh apabila tidak diobati oleh Daun Kurapan suji yang hanya ada di Gunung dekat Desa waku-waku yang desanya sekitar 20 KM arah barat dari desa tempat Nyai Anteh tinggal. Saat Tumenggung tahu waktunya di dunia ini tinggal 1 hari lagi, ia mengatakan yang sebenarnya kepada Arjuna dan Nyai Anteh. Arjuna tidak marah, ibunya pun juga tidak marah, Nyai langsung menyuruh Arjuna mendaki Gunung yang dimaksud, dan 6 jam kemudian, Arjuna mendapatkan 5 daun Kurapan Suji.  Saat sudah dimakan oleh Tumenggung, rasa Sakitnya pun hilang,, ia sangat berterimakasih kepada Arjuna dan ibunya yang selama ini telah menolongnya dan memaafkannya.

Tiba-Tiba ada pengumuman bahwa Sayembara kemarin akan diulang karena tidak ada pria yang cocok untuk menjadi pangeran sekaligus istri Putri Firdaus, kali ini raja mengumumkan akan ada 2 calon menjadi seorang pangeran, pria yang lebih Tua akan dinikahi oleh Putri Endahwarni yang tak jauh berbeda kecantikannya, kepintarannya, dan kebaikkannya dari Putri Firdaus, sedangkan pria yang lebih muda akan dinikahkan oleh putrid Firdaus.
Setelah seleksi memanah dan menembak burung, akhirnya didapatlah Raden tumenggung dinikahkan dengan Putri Endahwarni dan Raden Arjuna dinikahkan dengan putri Firdaus, mereka semua pun hidup dengan amat bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar