Nyai anteh dan kedua anaknya
N
|
yai Anteh adalah seorang Janda tua yang memiliki 2
anak, anak pertama diberi nama Raden Tumenggung Krajan Bhakti, sedangkan yang
ke dua diberi nama Raden Arjuna Krajan Bhakti, keduanya memiliki sifat yang
jauh berbeda, Raden Tumenggung memiliki
sifat yang Rakus, tamak ,sombong dan Iri hati, sedangkan Raden Arjuna memiliki
sifat Baik hati, ramah , sopan dan penolong.
Suatu hari, Nyai Anteh Memanggil Ke-dua anaknya
untuk mengikuti sayembara yang diadakan oleh Raja di Kerajaan Batu Nggiling,
“Raden tumenggung dan Arjuna anakku, kemarilah, ada yang ingin ibu katakan!”,
Lalu, mereka berdua menghampiri ibunya, “Ada apa ibunda memanggil Arjuna?”
sedangkan Tumenggung berkata ”Ada apa?!” “Ibunda hanya ingin memasukkan daftar
nama kalian ke dalam sayembara yang diadakan oleh kerajaan Batu Nggiling,
apakah kalian setuju?” “sayembara apa itu ibunda?” Tanya Arjuna ,”sayembara
mendapatkan gelar tahta Pangeran di sana dan akan dinikahkan oleh Putri
Firdaus, anak dari Raja Bisma.”lalu ke duanya mengangguk.
Malam hari sebelum Sayembara berlangsung,di
keluarga Nyai Anteh, diadakan Makan Malam bersama. Tapi karena Tumenggung tidak
ingin memiliki saingan saat sayembara
nanti, ia tidak makan malam pada Hari itu. saat jam 7, tumenggung ijin kepada
ibunya dengan alasan ingin pergi ke rumah temannya Raden Wonolopo, padahal ia
ingin pergi ke Dukun Mbah Marji untuk meminta pertolongannya membunuh adiknya
sendiri yang lumayan berat menjadi saingannya saat sayembara nanti. Tumenggung
diberi bubuk racun oleh Dukun itu, dan disuruh menaburkan ke minuman Arjuna
saat sarapan besok, saat pulang ternyata adik dan ibunya sudah tidur , bubuk
racun ini sebenarnya tidak membunuh secara langsung, akan tetapi sakit perut
yang amat sangat selama 5 hari baru lama-lama perlahan-lahan akan meninggal.
Saat Pagi hari, Tumenggung bangun pertama kali dari
ibunya dan adiknya, Arjuna. Ia lalu menaburkan bubuk Racun nya ke salah satu
gelas minuman air putih di meja makan. Saat sarapanpun tiba, ia memberikan
gelas yang ada racunnya tadi ke adiknya, Arjuna. Tetapi saat belum diminum
Arjuna,Karena Tumenggung tidak sengaja
kepedasan
dan langsung merebut minuman Arjuna, karena minuman Arjuna lah yang paling
dekat dengannya, air punya Tumenggung berada agak jauh dari tempatnya . saat
itu juga Raden Tumenggung merasa sakit perut yang amat sangat, jadi, ia Tidak
bisa mengikuti Sayembara tersebut, Arjuna juga tidak bisa karena harus
mengobati penyakit kakaknya tersebut, tetapi, Nasi sudah menjadi bubur,sudah 4
hari kakaknya itu dilanda sakit perut yang takakan sembuh apabila tidak diobati
oleh Daun Kurapan suji yang hanya ada di Gunung dekat Desa waku-waku yang
desanya sekitar 20 KM arah barat dari desa tempat Nyai Anteh tinggal. Saat
Tumenggung tahu waktunya di dunia ini tinggal 1 hari lagi, ia mengatakan yang
sebenarnya kepada Arjuna dan Nyai Anteh. Arjuna tidak marah, ibunya pun juga
tidak marah, Nyai langsung menyuruh Arjuna mendaki Gunung yang dimaksud, dan 6
jam kemudian, Arjuna mendapatkan 5 daun Kurapan Suji. Saat sudah dimakan oleh Tumenggung, rasa
Sakitnya pun hilang,, ia sangat berterimakasih kepada Arjuna dan ibunya yang
selama ini telah menolongnya dan memaafkannya.
Tiba-Tiba ada pengumuman bahwa Sayembara kemarin
akan diulang karena tidak ada pria yang cocok untuk menjadi pangeran sekaligus
istri Putri Firdaus, kali ini raja mengumumkan akan ada 2 calon menjadi seorang
pangeran, pria yang lebih Tua akan dinikahi oleh Putri Endahwarni yang tak jauh
berbeda kecantikannya, kepintarannya, dan kebaikkannya dari Putri Firdaus,
sedangkan pria yang lebih muda akan dinikahkan oleh putrid Firdaus.
Setelah seleksi memanah dan menembak burung,
akhirnya didapatlah Raden tumenggung dinikahkan dengan Putri Endahwarni dan
Raden Arjuna dinikahkan dengan putri Firdaus, mereka semua pun hidup dengan
amat bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar